Menatap bulan, itulah sebuah kebiasaan sebagai pengisi waktu dikala sepi. Memandang juga berharap, jika bulan dapat menjadi temannya, pengganti mereka yang telah pergi.
Dikala waktu tidur malam hadir, matanya tak dapat terpejam, hatinya bergemuruh, air mata pun seakan berbisik, jika hati merasa sedih dan sepi.
"Mama, Papa, kenapa kalian gak pernah kembali? Aku disini, sendirian, rasanya sepi, aku ingin bertemu."
Malam itu seseorang datang, menemuinya, menyapanya, tersenyum padanya, menjadi sahabatnya, walaupun mereka berbeda.
"Janganlah menangis Lani, Aku ada disini. Bersamamu, menemanimu, aku adalah sahabatmu sekaligus kakakmu, sampai kapanpun, walau kita berbeda."
Elani gadis kecil itu menatap sendu pada kakaknya, tersenyum walau tak dapat berpelukan.
###All Rights Reserved